Pages

Senin, 29 Maret 2010

Abu Bakr Bin Abdirrahman


Pada masa Tabi’in, ada 7 orang tokoh ulama besar di Madinah.Diantaranya adalah Abu Bakr bin Abdirrahman. Abu bakr lahir pada masa kholifah Umar bin Al Khattab radhiyallahu anhu.


Ayah Abu Bakr adalah Abdurahman bin Al Harist, adalah seorang tokoh tabi’in dari kalangan Quraisy yang cerdas dan mulia. Rupanya Abu Bakr mewarisi kemuliaan ayahnya. Abu Bakr bin Abdirahman belajar pada para sahabat, antara lain Ammar bin Yasir, Abu Mas’ud Al Anshori, Abu Hurairah radhiallahu anhum juga dari istri istri Rasulullah, Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu anhuma. Banyak hadist yang diriwayatkanya dari para sahababat tersebut.

Selain berilmu, Abu Bakr juga banyak beribadah kepada Allah.Dia bayak melakukan sholat sampai sampai dijuluki Rahib (Pendeta) quraisy. Begitu pula ibadah puasa sunnah, dia selalu melakukannya.

Abu Bakr adalah seorang yang jujur dan amanah. Suatu ketika, Urwah bin Az Zubair menitipkan hartanya pada Abu Bakr.Ternyata harta itu hilang dari tangan Abu Bakr. Urwah pun mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan pada Abu Bakr”Engkau tidak usah mengganti harta yang hilang itu, karena engkau telah menunaikan amanah,” begitu pesannya. Abu Bakr menjawab, “Aku tahu bahwa aku tidak harus menggantinya. Tapi aku lakukan agar tidak tersebar ke kalangan Quraisy bahwa aku tidak amanah”.Dijual nya beberapa barang lalu diserahkanya hasil penjualan pada Urwah sebagai pengganti barang itu.

Abu Bakr bin Abdirrahman wafat di Madinah pada tahun Fuqaha,94 Hijriyah. Saat itu Abu Bakr telah buta kedua matanya. Pada hari menjelang wafatnya, Abu Bakr menunaikan sholat ashar. Setelah itu,dia masuk kamar mandi, lalu terjatuh dan akhirnya meninggal.

Abu Bakr sangat dimuliakan oleh penguasa saat itu. Khalifah Abdul Malik bin Marwan pernah mengatakan:”Aku ingin berbuat sesuatu pada penduduk Madinah karena jeleknya perbuatan mereka pada kami. Tapi ingat Abu Bakr, akupun merasa segan dengan kemuliaanya sehingga kuurungkan keinginanku itu.”

Demikianlah seorang yang berilmu. Dia akan dimuliakan oleh Allah,sehingga setiap orang pun akan memuliakanya.

*****
Sumber majalah MUMTAZ edisi 7/vol II/1430 H/hal 30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar