Pages

Minggu, 16 Januari 2011

Ka'ab bin Al-Ahbar

Namanya Ka’ab bin Mati’ Al-Himyari. Nama kunyahnya Abu Ishaq. Dulu dia adalah pendeta yahudi. Karena itulah dia dijuluki dengan Ketika khalifah Umar bin Al-Khaththab radiyallahu anhu memerintah, ada seorang Yahudi masuk islam. Al-Ahbar. Dia mempunyai banyak ilmu tentang Taurat.
Sebenarnya ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mulai mengajarkan islam, Kaab sudah mendengar tentang munculnya Rasulullah. Tetapi ayah Ka’ab menuliskan untuknya sebuah kitab Taurat.
“Amalkan ini!” pesan ayahnya . Lalu sang ayah menyegel  kitab –kitab Taurat yang lain dan berwasiat pada Ka’ab jangan sekali-kali membuka segel  kitab-kitab itu. Ka’ab pun mematuhi  pesan sang ayah.


Lama waktu pun berselang. Dimasa pemerintahan Khalifah Umar , islam semakin berkembang. Berbagai negri dikuasai kaum Muslimin sehingga islam  menyebar ke berbagai penjuru.
Ka’ab mulai berpikir dan berkata “Mungkin dulu ayahmu bermaksud meyembunyikan suatu ilmu  darimu. Alangkah baiknya kalau kau baca kitab-kitab itu!”
Ka’ab pun membuka segel yang dipasang ayahnya pada kitab-kitab itu. Mulailah dia membacanya. Ternyata dalam kitab Taurat itu dia menemukan penjelasan tentang sifat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berserta umat beliau. Bergegas dia menemui Khalifah Umar dan masuk islam.
Setelah masuk islam , ka’ab Al-Ahbar mempelajari dan meriwayatkan hadist-hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dari beberapa orang shahabat , di antaranya Shuhaib Ar Rumi, Umar bin Al Khathathab, dan Ummul Mukminin Aisyah radiyallahu anhum.
Ka’ab Al Ahbar menjadi seorang yang ber ilmu. Riwayat hadistnya diambil oleh banyak orang. Ucapannya pun banyak mengandung nasihat.
Suatu ketika , Ka’ab sedang berada disisi Umar. Datang Abdulloh bin Salam radhiyallahu anhu, seorang shahabat Rasullullah yang dulunya juga beragama Yahudi. “Wahai Ka’ab!” kata Adulloh bin Salam. “Siapakah sebenarnya yang mempunyai ilmu itu?” “Orang yang mengamalkan ilmunya” jawab Ka’ab “Apa yang bias menghilangkan ilmu dari dada orang-orang yang berilmu setelah mereka menghapal dan memehaminya?” Tanya Abdullah lagi . “ Yang bisa menghilangkan itu semua adalah ketamakan , jiwa yang tak pernah meresa puas, dan meminta -minta keperluanya pada manusia” jawab Ka’ab.
Ka’ab juga sering menangis karena takut kepada Allah. Dia pernah mengatakan “Sungguh , aku menangis karena takut kepada Allah, itu lebih aku sukai daripada bersedekah dengan emas sebanyak dua timbagan. Tidaklah sepasang mata menangis karena takut kepada Allah di dunia ini, kecuali nanti Allah akan  membuat kedua mata itu tertawa di akhirat.”
Satu waktu , ka’ab sakit. Diapun dijenguk oleh sahabat-sahabatnya. Ka’ab ditanya”Apa yang kau rasakan sekarang , wahai Abu Ishaq?”. “Kurasakan diriku sebai sesosok badan yang tergadai oleh amalanku,” jawab Ka’ab. Dia melanjutkan , “ Jika Allah menyembuhkanku , kuharap Allah menyembuhkanku dalam keadaan aku tak punya dosa lagi. Kalaupun Allah mengambil nyawaku , kuharap Dia memetikanku dalam keadaan tidak ada lagi dosa padaku.”
Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan , Ka’ab turut serta dalam pasukan kaum muslimin untuk berperang . Namun Allah takdirkan Ka’ab meninggal dunia dalam perjalanan itu. Ka’ab Al-Ahbar dikaruniai umur panjang. Dia meninggal pada umur 104tahun, pada tahun 34 Hijriyah dikota Himsh.

9 komentar:

  1. Apa tidak ada tokoh yang lain untuk diceritakan selain Yahudi ini? Kenapa Yahudi yang dipertentangkan ini? Apa Pro-Yahudi? Atau tidak tahu siapa Ka'ab al-Ahbar?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah.
    Saya jadi tahu Ka'ab bin Al-Ahbar yang dulunya Yahudi kemudian menjadi salah satu tabi'in yang berilmu dan banyak meriwayatkan hadits.
    Tapi klo di link lain, koq beda ya...?

    Ternyata itu link-nya SYI'AH.. Syi'ah emang BUKAN ISLAM ya...

    BalasHapus
  6. Khalifah umar tidak pernah melarang kaab berceramah di tempat umum
    bukti bahawa kaab adalah orang mukmin dari bangsa yahudi

    BalasHapus
  7. Khalifah umar tidak pernah melarang kaab berceramah di tempat umum
    bukti bahawa kaab adalah orang mukmin dari bangsa yahudi

    BalasHapus
  8. Khalifah umar tidak pernah melarang kaab berceramah di tempat umum
    bukti bahawa kaab adalah orang mukmin dari bangsa yahudi

    BalasHapus
  9. Wow.
    Di muallaf yg luar biasa

    BalasHapus