Sebuah kehidupan yang dilingkupi kemuliaan. Bersaudara dengan para shahabiyah yang mulia, bersanding dengan suami-suami yang mulia, lahir dari rahimnya anak-anak yang mulia. Dia adalah salah satu ahlus safinah yang mengarungi lautan untuk menggapai kemuliaan dua hijrah, menuju bumi Habasyah dan menuju Rasul-Nya yang mulia.
Senin, 03 Mei 2010
Kisah Ashabul Kahfi
Kisah ini begitu kesohor. Dengan kekuasaan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menidurkan sekelompok pemuda yang berlindung di sebuah gua selama 309 tahun. Apa hikmah di balik ini semua?
Ashhabul Kahfi adalah para pemuda yang diberi taufik dan ilham oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga mereka beriman dan mengenal Rabb mereka. Mereka mengingkari keyakinan yang dianut oleh masyarakat mereka yang menyembah berhala. Mereka hidup di tengah-tengah bangsanya sembari tetap menampakkan keimanan mereka ketika berkumpul sesama mereka, sekaligus karena khawatir akan gangguan masyarakatnya. Mereka mengatakan:
Ashhabul Kahfi adalah para pemuda yang diberi taufik dan ilham oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga mereka beriman dan mengenal Rabb mereka. Mereka mengingkari keyakinan yang dianut oleh masyarakat mereka yang menyembah berhala. Mereka hidup di tengah-tengah bangsanya sembari tetap menampakkan keimanan mereka ketika berkumpul sesama mereka, sekaligus karena khawatir akan gangguan masyarakatnya. Mereka mengatakan:
Kisah Nabi Musa dan Nabi Harun 'alaihimassalam
Allah Subhanahu wa Ta'ala memaparkan kisah Nabi Musa bin ‘Imran dan saudaranya Harun 'alaihissalam demikian panjang. Allah menceritakan sejarah mereka pada beberapa tempat dalam Al Qur’an dengan uslub atau gaya bahasa yang berbeda-beda, kadang dengan ringkas dan kadang meluas sesuai dengan keadaannya. Tidak ada kisah yang lebih besar dalam Al Qur’an selain kisah Nabi Musa 'alaihissalam. Karena beliau betul-betul berupaya memperbaiki Fira’un dan tentara-tentaranya, juga terhadap Bani Israil dengan upaya yang demikian hebat.
Kisah Khidhr Bersama Nabi Musa
Disebutkan bahwa kisah ini bermula ketika Nabi Musa p mengajar Bani Israil berbagai ilmu. Mereka merasa kagum dengan keluasan ilmunya. Di saat itu ada yang bertanya kepadanya: “Wahai Nabi Allah, adakah di dunia ini seseorang yang lebih berilmu daripada engkau?”
Kisah Nabi Syu'aib
Allah mengangkat Syu’aib 'alaihissalam menjadi Nabi dan mengutus beliau ke negeri Madyan. Kejahatan yang dilakukan penduduk Madyan tidak hanya melakukan kesyirikan tetapi juga berbuat curang dalam timbangan dan takaran. Juga melakukan kecurangan dalam bermuamalat dan mengurangi hak orang lain. Nabi Syu’aib 'alaihissalam mengajak mereka untuk beribadah hanya kepada Allah saja dan melarang mereka berbuat syirik. Beliau juga memerintahkan agar berbuat adil dan jujur dalam bermuamalat, serta mengingatkan mereka agar jangan merugikan orang lain.
Kisah Dua Putra Adam ‘alaihissalam
Sesungguhnya, wajib atas setiap muslim mengimani segala yang diberitakan di dalam Al-Qur’an.
Termasuk dalam hal ini, kisah dua putra Adam q yang dikisahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’anul Karim. Kisah ini menjelaskan betapa buruknya akibat kedengkian, kezaliman, dan kejahatan serta permusuhan dalam kisah dua putra Adam tersebut, baik pemberian nama mereka itu shahih atau tidak.1
Baik disebabkan perebutan calon istri, sebagaimana dinukil sebagian ulama, ataukah sebab lainnya. Yang jelas, tujuannya adalah kita memahami sebab dan akibat yang sama berikut hukum yang diberlakukan di balik kisah tersebut.
Termasuk dalam hal ini, kisah dua putra Adam q yang dikisahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’anul Karim. Kisah ini menjelaskan betapa buruknya akibat kedengkian, kezaliman, dan kejahatan serta permusuhan dalam kisah dua putra Adam tersebut, baik pemberian nama mereka itu shahih atau tidak.1
Baik disebabkan perebutan calon istri, sebagaimana dinukil sebagian ulama, ataukah sebab lainnya. Yang jelas, tujuannya adalah kita memahami sebab dan akibat yang sama berikut hukum yang diberlakukan di balik kisah tersebut.
‘Amrah bintu ‘Abdirrahman
Seorang tabi’iyah di bawah asuhan shahabiyah ‘alimah faqihah. Jadilah dia –dengan inayah Allah Subhanahu wa Ta’ala– seorang wanita yang bak lautan ilmu.
‘Aisyah bintu Abi Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anha, siapa yang tak pernah mendengar namanya? Siapa yang tak mengenal keutamaannya? Seorang wanita yang banyak mendapatkan pujian karena ilmu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepadanya.
Sebutlah Qubaishah bin Dzu’aib, dia mengatakan, “Aku dan Abu Bakr bin ‘Abdirrahman duduk (untuk mengambil riwayat, pen.) di hadapan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Adapun ‘Urwah bin Az-Zubair mengalahkan kami dengan seringnya masuk menemui ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, sementara ‘Aisyah adalah seseorang yang paling berilmu. Para tokoh dari kalangan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya.”
‘Aisyah bintu Abi Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anha, siapa yang tak pernah mendengar namanya? Siapa yang tak mengenal keutamaannya? Seorang wanita yang banyak mendapatkan pujian karena ilmu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepadanya.
Sebutlah Qubaishah bin Dzu’aib, dia mengatakan, “Aku dan Abu Bakr bin ‘Abdirrahman duduk (untuk mengambil riwayat, pen.) di hadapan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Adapun ‘Urwah bin Az-Zubair mengalahkan kami dengan seringnya masuk menemui ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, sementara ‘Aisyah adalah seseorang yang paling berilmu. Para tokoh dari kalangan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya.”
Kisah Orang-orang yang Terkurung di Dalam Gua
بَيْنَمَا ثَلاَثَةُ نَفَرٍ يَتَمَشَّوْنَ أَخَذَهُمُ الْمَطَرُ فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فِي جَبَلٍ فَانْحَطَّتْ عَلَى فَمِ غَارِهِمْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَانْطَبَقَتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: انْظُرُوا أَعْمَالاً عَمِلْتُمُوهَا صَالِحَةً لِلهِ فَادْعُوا اللهَ تَعَالَى بِهَا، لَعَلَّ اللهَ يَفْرُجُهَا عَنْكُمْ. فَقَالَ أَحَدُهُمْ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَ لِي وَالِدَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَامْرَأَتِي وَلِي صِبْيَةٌ صِغَارٌ أَرْعَى عَلَيْهِمْ فَإِذَا أَرَحْتُ عَلَيْهِمْ حَلَبْتُ فَبَدَأْتُ بِوَالِدَيَّ فَسَقَيْتُهُمَا قَبْلَ بَنِيَّ، وَأَنَّهُ نَأَى بِي ذَاتَ يَوْمٍ الشَّجَرُ فَلَمْ آتِ حَتَّى أَمْسَيْتُ فَوَجَدْتُهُمَا قَدْ نَامَا فَحَلَبْتُ كَمَا كُنْتُ أَحْلُبُ فَجِئْتُ بِالْحِلاَبِ فَقُمْتُ عِنْدَ رُءُوسِهِمَا أَكْرَهُ أَنْ أُوقِظَهُمَا مِنْ نَوْمِهِمَا وَأَكْرَهُ أَنْ أَسْقِيَ الصِّبْيَةَ قَبْلَهُمَا، وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَمَيَّ، فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمْ حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ. فَفَرَجَ اللهُ مِنْهَا فُرْجَةً فَرَأَوْا مِنْهَا السَّمَاءَ، وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَتْ لِيَ ابْنَةُ عَمٍّ أَحْبَبْتُهَا كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النِّسَاءَ وَطَلَبْتُ إِلَيْهَا نَفْسَهَا فَأَبَتْ حَتَّى آتِيَهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَتَعِبْتُ حَتَّى جَمَعْتُ مِائَةَ دِينَارٍ فَجِئْتُهَا بِهَا فَلَمَّا وَقَعْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا قَالَتْ: يَا عَبْدَ اللهِ، اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَفْتَحِ الْخَاتَمَ إِلاَ بِحَقِّهِ. فَقُمْتُ عَنْهَا، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً. فَفَرَجَ لَهُمْ، وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنِّي كُنْتُ اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقِ أَرُزٍّ فَلَمَّا قَضَى عَمَلَهُ قَالَ: أَعْطِنِي حَقِّي فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَرَقَهُ فَرَغِبَ عَنْهُ، فَلَمْ أَزَلْ أَزْرَعُهُ حَتَّى جَمَعْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرِعَاءَهَا، فَجَاءَنِي فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَظْلِمْنِي حَقِّي. قُلْتُ: اذْهَبْ إِلَى تِلْكَ الْبَقَرِ وَرِعَائِهَا فَخُذْهَا. فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَسْتَهْزِئْ بِي. فَقُلْتُ: إِنِّي لاَ أَسْتَهْزِئُ بِكَ، خُذْ ذَلِكَ الْبَقَرَ وَرِعَاءَهَا. فَأَخَذَهُ فَذَهَبَ بِهِ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مَا بَقِيَ. فَفَرَجَ اللهُ مَا بَقِيَ
kecemburuan anshar
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kemenangan bagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan takluknya Quraisy dan kota Makkah. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju bukit Shafa lantas berdoa di sana.
Melihat kemenangan ini dan keadaan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebagian sahabat Anshar berkata satu sama lain: “Beliau ini sudah dihinggapi kecondongan kepada kerabat dan berlemah lembut kepada familinya.”
Melihat kemenangan ini dan keadaan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebagian sahabat Anshar berkata satu sama lain: “Beliau ini sudah dihinggapi kecondongan kepada kerabat dan berlemah lembut kepada familinya.”
‘Amrah bintu Rawahah radhiyallahu 'anhuma
Rasa cinta pada buah hati, terkadang mendorong seorang ibu ingin memberikan sesuatu yang terbaik baginya. Namun semuanya tak lepas dari bimbingan Rasul yang mulia. Begitu pulalah yang didapatkan oleh seorang wanita bernama ‘Amrah bintu Rawahah radhiyallahu ‘anha.
Kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam dan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam
Mariyah Maulah Hujair radhiyallahu 'anha
Pribadi para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memang sangat mengesankan. Keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melandasi segalanya. Bahkan di saat-saat yang begitu mudah untuk melampiaskan dendam, ternyata itu pun tak dilakukannya. Seorang wanita yang saat itu masih musyrikah menyaksikan kemuliaan pribadi seorang Khubaib bin ‘Adi yang ditawan di rumahnya. Dia tuturkan ketika dia telah menjadi seorang muslimah. Wanita itu bernama Mariyah1.
Langganan:
Postingan (Atom)